Tips fotografi bagi serikat buruh

Wakil SP PJB melakukan protest UU Cipta Kerja (Foto Indah Budiarti 2020)

Dokumentasi foto menjadi hal penting dalam setiap kegiatan serikat buruh, baik itu kegiatan yang bersifat konstitutional seperti kongres, konferensi dan pertemuan-pertemuan organisasi ataupun kegiatan pendidikan ataupun aksi organisasi seperti demo, rally, protes dan mogok. Foto menjadi “wakil dari kegiatan atau reportase” dari aktifitas organisasi kita. Atau dalam kontek foto jurnalisme, meletakkan foto sebagai sebuah berita itu sendiri, dimana foto memberikan gambaran yang akurat dari peristiwa aktual yang terjadi.

Foto juga membantu kita dalam melengkapi teks berita (dalam hal ini laporan) melalui ilustrasi gambar yang terekam dari kegiatan yang kita laksanakan. Bagi serikat buruh, ketika kita menyebarkan surat kabar, leaflet atapun brosur kampanye, foto yang baik yang digunakan dapat membantu kita dalam mengirimkan pesan yang kuat kepada para pekerja anggota kita.

Rally Hari Buruh 2015 (Foto Indah Budiarti)

Untuk mengambil foto tentunya kita harus punya kamera, dan sungguh beruntung, kamera sekarang bisa didapatkan dengan harga yang cukup terjangkau, disamping itu juga smartphone juga menyediakan fasilitas kamera dengan kekuatan resolusi yang bagus. Tetapi apakah hasil foto yang bagus ditentukan oleh kualitas kamera dan resolusinya? Jawabannya bisa ya dan tidak. Karena bagaimanapun juga, ketika kita berada pada peristiwa yang unik dan mengabadikan dalam foto, biarpun hanya memggunakan kualitas kamera dari handphone, akan bisa menjadi gambar yang baik ketika foto itu memberikan daya tarik berita. Tetapi bisa saja kita menggunakan kamera profesional DLSR (Digital Single-Lens Reflex) dan tidak tahu cara menggunakan serta tidak memiliki kemampuan untuk mengambil foto yang baik, maka akan juga percuma. Bagaimana juga kamera yang baik tentunya akan membantu kita dalam menghasilkan kualitas foto yang baik juga.

PP Indonesia Power membawa atribut serikatnya dalam acara pengajuan gugatan UU Cipta Kerja ke MK pada tanggal 7 Desember 2020 (Foto Indah Budiarti)

Lalu, tips atau saran seperti apa yang perlu diperhatikan ketika kita menjadi fotografer kegiatan serikat buruh kita:

  1. ambil foto sebanyak mungkin – kamera digital atau kamera smartphone memungkinkan kita untuk mengambil foto sebanyak mungkin tanpa takut kehabisan rol film (film roll), tetapi tentunya kita harus siap dengan memori kamera yang memungkinkan untuk menyimpan foto sebanyak mungkin. Mengambil foto sebanyak mungkin, memberikan ruang bagi kita untuk memilih (melakukan editing) mana foto baik dan tidak
  2. simbol atau atribut – tunjukan dengan bangga simbol atau atribut dari organisasi anda, misal bendera, spanduk, motret orang yang menggenakan T-shirt organisasi kita dan pesan yang disampaikan. Simbol ini juga termasuk lokasi dimana para anggota kita bekerja (tempat kerja) atau rumah serikat buruh, atau juga tempat dimana peristiwa kegiatan dilakukan
  3. hilangkan gangguan – sering kita mengambil foto tetapi tidak pas dengan berita yang ingin kita sampaikan, jadi pastikan bahwa subyek foto kita pas untuk peristiwa yang ingin kita laporkan
  4. Close-up – ambil foto dengan jarak dekat, sehingga foto yang dihasilkan benar – benar kuat dan juga menegaskan bahwa kita berada dalam kegiatan tersebut
  5. foto candid – dalam istilah fotografi, foto candid atau candid shot berarti bahwa subjek yang kita potret tidak dalam kondisi berpose atau ‘sadar’ kamera. Sehingga hasil foto terlihat lebih natural, spontan, dan tidak dibuat-buat.
  6. Ekpresi yang baik – subyek foto hendaknya (harus) sesuai dengan peristiwa dan menjelaskan dengan gamblang emosi dari peristiwa tersebut.
  7. Cahaya – lebih baik tidak menggunakan flash ketika melakukan pengambilan foto kegiatan outdoor, gunakan cahaya alami. Kalaupun didalam ruangan, ikuti saran No. 4, untuk mengambil foto sedekat mungkin
  8. Pemegang kontrol – andalah pemegang kontrol untuk mendapatkan hasil foto yang anda  rancangkan, oleh karenanya atur setiap posisi dari subyek foto kita biarpun dia adalah, misal, seorang menteri, ketika kita ingin mengambil foto dia bersama dengan para pengurus serikat buruh kita
  9. Keaneka-ragaman – sebagaimana saran No 1 untuk mengambil foto sebanyak mungkin, perlu juga diperhatikan untuk mengambil gambar semua subyek yang ada dari setiap kegiatan yang kita abadikan. Misal kegiatan unjuk rasa dan ada buruh yang membawa keluarga, jangan lupa untuk ambil momen mereka: anak atau isterinya yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Selamat mencoba dan semoga berguna

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s